SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) merupakan satu dari sekian SMA terfavorit di Kota Malang. SMA yang terkenal dengan lingkunbgannya yang serba hijau ini berdiri sejak 20 Oktober 2011 dan memiliki dua kampus. Kampus yang pertama terletak di kawasan Sawojajar dan yang kedua berada di kawasan sekolah internasional Tlogowaru.
Siswa-siswi yang bersekolah di sana merupakan siswa yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Memang, sebelum tahun 2009 siswa-siswi SMAN 10 Malang mayoritas berasal dari daerah Malang saja. Namun, setelah bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation siswa-siswi di sana menjadi lebih beragam. Cara seleksinya pun menjadi berbeda. Kalau dulunya memakai sistem yang ditetapkan oleh Diknas, sekarang mereka memakai sistem yang lebih kompleks. Kekompleksitasan itu terlihat dengan adanya pengiriman aplikasi terlebih dahulu, kemudian ada seleksi tahap kedua dengan tes akademik, psikologis, interview, dan FGD (Forum Group Discussion) atau diskusi. Hal ini dilakukan karena untuk menjaring siswa yang beasiswa. Tetapi mulai tahun 2010, SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) menerima siswa yang non beasiswa atau lebih dikenal dengan Day Students.
Sarana prasarana di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) cukup lengkap. Hal itu terbukti dengan adanya ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang besar dan memenuhi syarat, musholla, tempat parkir, kamar mandi yang berjumlah puluhan, ruangan art tempat para siswa mengasah kemampuan kreativitas mereka, laboratorium komputer, kimia, fisika, biologi, dan bahasa yang siap untuk digunakan untuk praktik. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih nyaman, SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) memiliki gazebo di samping ruang art. Gazebo yang lebih dikenal dengan OLC (Outdoor Learning Center) ini sering digunakan untuk pembelajaran di luar kelas. Sebagai pendukung olahraga, sekolah yang bergelar Adiwiyata Mandiri ini memiliki lapangan voli, basket, dan juga futsal.
Sekolah yang berwarna khas hijau ini memiliki segudang program untuk para siswanya. Sejak bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation, sekolah ini menyediakan beasiswa penuh bagi siswa yang berasal dari keluarga menengah kebawah. Untuk mendukung pendidikan bertaraf internasional yang dicanangkan, sekolah ini menggunakan dua kurikulum. Kurikulum IGCSE (International General Certificate for Secondary Education) yang berasal dari Cambridge University dan juga kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang notabene merupakan kurikulum nasional. Kedua kurikulum tersebut bersinergi untuk membentuk murid yang berkualitas internasional, tetapi tetap memiliki nasinalisme.
Selain itu ada juga program Housing, yakni sistem pengelompokan siswa beradsarkan house. Ada 9 house yang memilik karakter yang khas. House-house tersebut ada Mantaray, Dolphin, Shark, Lion, Komodo, Rhino, Eagle, Hornbill dan Dove. Setiap house tersebut memiliki pembimbing yang dinamakan Student Advisor yang berfungsi seperti orang tua sendiri.
Sistem ekstrakurikulernya pun berbeda dengan sekolah lain. Ekstrakurikuler yang lebih populer dengan nama LtoL (Learning to Live) ini menggunakan sistem penghitungan jam yang membuat para siswa lebih serius mengikutinya. Karena jika tidak memenuhi jam bisa saja mereka tidak naik kelas. LtoL sendiri itu memiliki sub bidang seperti Creativity and Art, Global Citizenship, Personal Well-being dan Community Service. Kesemua program itu bertujuan untuk membuat para siswa memiliki bekal yang cukup untuk terjun langsung di masyarakat sesuai dengan visi sekolah ini yaitu creating future leader.
Lulusan dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) tak diragukan lagi kualitasnya. Hal ini terbukti pada hasil UAN (Ujian AKhir Nasional) 2011. SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) berhasil membuat para siswanya lulus 100%. Banyak lulusannya yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Bahkan ada ada beberapa siswa yang mendapat jalur undangan maupun PMDK.