Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012 telah mengguncang dunia karya tulis ilmiah tingkat SMP dan SMA se-Indonesia. Ajang tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 ini mengundang ilmuwan-ilmuwan muda untuk ikut serta dalam sumbangsih ide dan karya tulis ilmiah yang dikelompokkan dalam kategori lingkungan, biologi, fisika, kimia, dan teknologi.
Selasa (21/02) ratusan peserta berbondong-bondong berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pameran hasil karya tulis ilmiah di depan para juri dan tamu pameran. Seperti halnya SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang berhasil mendelegasikan tiga tim pada ISPO tahun ini, mereka adalah Rony Aldhea dan Mutiara Nanda pada kategori biologi, Audinda Virsa dan Wiwit Mariana pada kategori lingkungan, serta Nando Novia dan Nurul Inayah pada kategori teknologi dan pengetahuan. Ketiga tim berangkat ke Jakarta dengan didampingi Ibu Kadek Windy Hapsari, S.Si. Mereka berangkat menggunakan kereta api jurusan Malang-Jakarta Senin (20/02) sore hari dan tiba di Stasiun Gambir, Jakarta keesokan harinya pukul 08.00 WIB. Sebelum menuju tempat penginapan yang telah disediakan oleh panitia ISPO, mereka menyempatkan diri untuk berkeliling Monumen Nasional, Jakarta serta Sampoerna Strategic Square. Siang harinya setelah check in di tempat penginapan, mereka segera menyiapkan berbagai keperluan dan barang yang dibutuhkan untuk pameran keesokan hari, kemudian lanjut untuk latihan presentasi makalah bersama Ibu Kadek Windy Hapsari, S.Si.
Pameran karya tulis dan prototype dilaksanakan Rabu (22/02) – Kamis (23/02) di Gedung Balairum Universitas Indonesia pukul 10.00 WIB usai pembukaan yang dilakukan pihak PASIAD dan beberapa undangan, seperti Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Peserta ISPO mengenakan pakaian adat daerah masing-masing pada pameran hari pertama. Ratusan pengunjung dan beberapa juri mendatangi stand-stand peserta dengan beragam tujuan. Banyak ilmu pengetahuan yang dipamerkan dan digelar bebas di pameran ini, sehingga banyak pula informasi-informasi baru yang didapat oleh pengunjung pameran. Rasa deg-degan dan was-was melakukan kesalahan juga diakui merupakan salah satu sensasi unik yang dialami peserta. Pukul 16.00 WIB pameran ditutup, kegiatan peserta selanjutnya yakni makan malam di Gedung DPR bersama para petinggi PASIAD dan beberapa anggota DPR-RI. Setelah makan malam bersama, para peserta ISPO pulang ke tempat penginapan untuk persiapan pameran esok hari.
Keesokan harinya, Kamis (23/02) merupakan hari kedua pameran sekaligus terkahir. Para peserta mengakui bahwa pengunjung pada hari tersebut terbilang cukup sepi dibandingkan hari sebelumnya. Namun semangat dan rasa ingin menyebarkan ilmu yang dimiliki para peserta tidak melemah. Mereka terlihat sangat bersemangat bahkan sampai pameran ditutup. Pukul 15.00 WIB, peserta ISPO pulang kembali ke tempat penginapan masing-masing.
Jum’at (24/02) merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta ISPO 2012, bukan hanya sebagai hari terakhir mereka di kompetisi ini, melainkan malam tersebut adalah waktu penentuan jawara-jawara setelah proses seleksi kompetisi yang memakan waktu panjang, memeras keringat dan otak dari para peserta. Pagi harinya, mereka diberi kesempatan untuk mencicipi berbagai wahana yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dan sore harinya, kembali ke Aula untuk geladi bersih penampilan budaya nusantara serta malam pengumuman. Setelah, pembukaan dan berbagai penampilan ditampilkan, tiba saatnya waktu yang paling menegangkan yakni pengumuman jawara.
Dewi Fortuna berpihak pada kedua tim delegasi SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), tim yang digawangi Audinda Virsa dan Wiwit Mariana mendapatkan Honorable Mention pada kategori lingkungan, dan tim kedua yakni Nando Novia dan Nurul Inayah yang sukses menyabet medali perak kategori teknologi dan pengetahuan. Rencananya, pada pertengahan tahun 2012 ini, Nando Novia dan Nurul Inayah akan dikirim ke Georgia dalam rangka mengikuti kompetisi serupa dalam skala internasional. Saat ini mereka tengah membenahi proyek fotoelektrolisis pada mobil rancangan mereka yang menggunakan energi surya, sistem hibrid, dan energi hidrogen dari urin sebagai bahan bakarnya.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa menjadi ilmuwan muda tidaklah sesuram apa yang dipikirkan oleh kebanyakan remaja. Malah dengan menjadi ilmuwan muda kita dapat memperoleh ilmu dan pengalaman sekaligus. Salam Ilmuwan Muda! (VIT)
0 komentar:
Posting Komentar