15 Maret 2012

Serah Terima Kepala Asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy)



Pak Muslih (kiri) menerima jabatan
 Semilir angin mewarnai serah terima Kepala Asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) pagi itu. Siswa-siswi asrama berbaris rapi menjadi saksi serah terima Kepala Asrama yang lama, dr. Satwika Budi Pradhana dengan Kepala Asrama yang baru, Muslich, S.Pd., MA. Bertempat di hal. Gedung A, acara tersebut berlangsung dengan khidmat.
Acara dibuka dengan bacaan basmalah yang kemudian disusul dengan sambutan dari Drs. A Tri Widodo, MH. Atau yang lebih karab disapa Pak Wid sebagai perwakilan dari kepala sekolah, Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd karena Bu Niken berhalangan hadir. Dalam sambutannya, beliau berpesan kepada siswa siswi untuk mempersiapkan diri dengan adanya perubahan yang pasti akan terjadi. Selain itu, beliau juga berpesan kepada semua siswa untuk lebih taat kepada peraturan dan lebih semangat dalam belajar untuk menghadapi berbagai ujian sekolah.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan perpisahan dari Kepala Asrama Lama, Pak Danang. Dalam kesempatan ini, beliau memberikan kesannya selama satu tahun menjadi kepala asrama disini, “Saya bangga disini, bisa melihat siswa siswi pilihan yang luar biasa selama kurang lebih satu tahun ini”, ujar beliau bungah. Tetapi, selain memberikan pujian, Pak Danang juga memberikan kritik terhadap beberapa siswa mengenai krisis perilaku yang harus segera diselesaikan. Terlebih lagi, beliau berpesan untuk menyeimbangkan IQ, EQ, dan SQ. Terakhir beliau bepesan agar siswa siswi disini agar lebih taat dan benar-benar mnejadi orang yang beragama.
 
Tibalah acara puncak yakni prosesi serah terima Kepala Asrama lama kepada Kepala Asrama baru. Serah terima tersebut ditandai dengan pemberian berkas surat penyerahan dari Pak Danang ke Pak Muslich. Sontak tepuk tangan siswa siswi pun menggema menyaksikan prosesi itu. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan perkenalan dari Pak Muslich. Pak Muslich ini dulunya merupakan Kepala Asrama Sampoerna Academy Palembang yang memang dipindah tugaskan ke Malang. Beliau disini akan siap 24 jam mendampingi siswa-siswi Sampoerna Academy.
Acara pada pagi itu ditutup dengan salam-salaman antara guru, staff asrama dengan siswa-siswi SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Semuanya saling mengantri dengan tertib untuk sekedar memberikan salam perpisahan maupun salam penyambutan untuk Kepala Asrama baru. 
 
 

14 Maret 2012

FAREWELL FOR DEATH, SEBUAH IMAJINASI UNTUK KEMATIAN

Semangat: Fajar Kusumaning Ayu (kiri) berbincang dengan Herman Aga, editornya dalam acar launching buku

Minggu (11/03) bertempat di Toko Buku Togamas, Jalan Raya Dieng no. 26, Malang diadakan book launching and signing “Farewell For Death”. Book launching and signing ini terkesan spesial karena bertepatan dengan acara ulang tahun ke-17 sang maestronya yakni Fajar Kusumaningayu. Suatu prestasi yang membanggakan untuk dapat melaunching sebuah novel di usia yang masih belia.
Acara dimulai pukul 12.00 WIB di aula Toko Buku Togamas. Herman Aga selaku master of ceremony yang merangkap sebagai editor novel memandu acara dengan penampilan akustik dari 21.00 P.M band. Usai membawakan dua buah lagu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan kata sambutan dari Anum Rosaliani Nur Mufidah selaku ketua Youth Entrepreneurship Programme (YEP) SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) untuk TOGAMAS GROUP, serta sambutan dari Bapak R. Ahmad Anggi HakiM, S.E selaku fasilitator YEP. Turut hadir pula Afrizal Manan, sastrawan Indonesia asal Malang yang telah melanglang buana dalam dunai sastra terlebih dahulu.
Kemeriahan acara tak hanya berhenti sampai disitu, Fajar Kusumaningayu, penulis novel “Farewell For Death” diberikan kesempatan untuk melakukan dialog interaktif seputar novel yang baru saja akan dirilis olehnya. Secara garis besar, novel yang beretemakan mafioso ini mengangkat latar belakang keluarga broken home yang tak sengaja telah menarik seorang anak lelaki kepada sebuah jaringan mafia paling berbahaya di Indonesia. Kelebihan lain dari novel ini adalah dimana penulis juga turut andil dan mengetahui secara detail tentang proses pembuatan buku sampai dengan pendistribusiannya, seperti yang dilansirkan oleh Dr. Bayu Prawira Hie dalam endorsementnya mengenai novel ini.
Berbagai respon dan pertanyaan pun muncul dari peserta book launching dan signing yang penasaran dan merasa tertarik dengan isi dan bobot novel tersebut. Prosesi tanya jawab berlangsung sekitar 30 menit dengan 15 doorprizes yang dibagikan secara gratis kepada para peserta. Dan puncak acara berlangsung ketika sesi perayaan ulang tahun Fajar Kusumaningayu serta sesi potong kue ulang tahun. Semua peserta turut bersuka cita. Acara yang berhasil menarik simpati 90 orang peserta ini ditutup dengan do’a, dengan harapan agar semoga dengan dirilisnya novel “Farewell For Death” ini dapat membawa manfaat dan berkah bagi semua pihak yang telah terkait.
“Saya bersyukur atas kecelakaan yang menimpa saya tiga tahun lalu, akibat kejadian itu saya harus bed rest total dan akhirnya mendapatkan ide untuk menulis dan menyelesaikan novel perdana saya ini.”, ujar haru Fajar Kusumaningayu, penulis novel “Farewell For Death” sekaligus siswi kelas XI SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy).
Jika tak ada halangan pertengahan tahun ini, Fajar Kusumaningayu akan merilis novel keduanya yang masih dirahasiakan judul dan kontennya. Sukses terus penulis muda Indonesia! (VIT)
KEJUTAN: Ibunda dan Ayahnada dari Fajar datang dengan membawa kue dalam perayaan ulang tahun putrinya yang ke 17

Mengejar atau Dikejar Waktu?

Ujian, ujian, ujian. Itulah yang sedang terjadi di SMA kami. SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Entah itu UTS (Ujian Tengah Semester) bagi kelas 10 dan 11, atau UAS (Ujian Akhir Semester) bagi kelas 12. Bahkan sepertinya keadaan seperti ini juga terjadi di berbagai sekolah di Jawa Timur, tidak hanya di Malang saja.
Bagi kami yang juga seorang jurnalis sekolah, selalu dalam istilah jawa kedandapan atau bingung dan diburu oleh waktu. Bagaimana tidak? Kami harus menghadapi ujian, tetapi blog ini menuntut untuk segera diselesaikan. Belum lagi jika ada tuad-tugas lain yang emnuntut untuk dikerjakan seperti tugas akhir, tugas dari jurnalis sekolah, proyek koran, proyek newsletter, dan masih banyak lagi. Parahnya jika kami mengikuti lomba lain selain lomba ini. Aargh... rasanya kepala ini mau pecah saja.
Tetapi dibalik itu semua, kami menyadari bahwa pilihan mengikuti lomba ini adalh pilihan kami sendiri. Tidak ada yang menyuruh kami dan keputusan ini murni pilihan dari kmai. Maka sudah selayaknyalah jika pada akhirnya kmai harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah kami putuskan. Membagi fokus dianatar semua bidang tesebut.
Membagi fokus bukan berarti kehilangan fokus. Tetapi mengatus fokus itu agar tetap bisa mengerjakan semua tetapi hasilnya tetap memuaskan. Makanya kami harus melakukan ini itu, begini begitu agar apa yang kami perjuangkan selama ini tidak sia-sia. Jangan sampai sudah susah-susah kami mengikuti lomba ini ternyata hasil yang kami dapatkan kurang memuaskan.
Makanya, kami akan tetap berjuang menghadapi apa yang ada didepan. Mencoba mnejadi yang terbaik tetapi tetap menjadi seseorang yang merakyat dan sopan. Kami hanya bertujuan mencari pengalaman disini, menang bukanlah tujuan utama. Tetapi kami harap apa yang kami kerjakan ini bisa menghasilkan sesuatu yang menyenangkan.

Eksis Bersama IM3

Sungguh sangat berkah hidup di abad ke 20 ini. Bagaimana tidak? Zaman ini, segala informasi sangat dimudahkan. Kita bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang ada di berbagai tempat. Kita bisa mengakses koleksi perpustakaan yang ada di Inggris dan pada saat bersamaan pula kita bisa memperoleh informasi dari Jerman, Perancis, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Hal itu tak lepas dari pengaruh perkembnagan dunia informatika yang gila-gilaan akhir-akhir ini.
Perkembangan tersebut seakan dipermudah dengan adanya laptop yang merupakan komputer jinjing yang mudah dibawa kemana-mana. Dengan membawa laptop dan sambungan internet, kita sudah bisa mengakses apa yang kita inginkan. Baik itu berita, hiburan, maupuan ilmu pengetahuan. Perkembangan revolusioner lebih hebat lagi dengan adanya handphone dan smartphone.
Adanya hanphone dan smartphone di dunia ini menambah mobilitas informasi ke berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Informasi apapun dapat di akses dengan cepat bahkan di kamar mandi sekalipun. Berbekal smartphone dan jaringan internet, kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi. Sungguh perkembangan yang luar biasa.
Semua hal tersebut tak lepas dari peranan layanan seluler prabayar yang ada di Indonesia. Karena merekalah kita bisa chatting dengan teman, upload foto, mendapatkan informasi untuk mengerjakan tugas, dan berbagai hal mengasyikkan yang lain.
Dari sekian banyak layanan tersebut yang paling membekas bagi para remaja terutama pasti adalah IM3 dari Indosat. Sejak pertama kali diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam, provider yang memang memiliki segmen anak muda ini sudah terkenal luas dikalangan pemuda karena tidak membuat kantong bolong. Didukung dengan "sinyal kuat Indosat" di seluruh nusantara, IM3 akhirnya menjadi provider raja di segmennya.
Didukung dengan iklan yang tepat sasaran dan program yang menarik, IM3 telah membuktikan diri sebagai provider yang merajai pasar anak muda. Meski ada juga provider yang lain di Indonesia tetapi diakui atau tidak, IM3 tetaplah populer. Hal itu didukung dengan berbagai program yang ditawarkan oleh IM3 itu sendiri.
Program-program IM3, ada banyak sekali. Seperti contohnya adalah "meraih mimpi bersama IM3, mu24ah itu M3, IM3 non stop dan yang paling terbaru IM3 seru anti galau”. Dalam IM3 seru anti galau ini Indosat lebih membidik ke remaja yang paling sering online di twitter maupun facebook. Indosat memberikan GRATIS Facebook & Social Network SEPUASNYA serta Internetan MURAH hanya dengan Rp 1/kb dengan kecepatan hingga 2Mbps. Menarik bukan?
Seru-seruan memakai IM3 memang tidak ada yang nyaingin. GSM multimedia inilah yang paling mengerti maunya kawula muda. Dari mulai membuat blog hingga download dari internet. Dari voice call sampai video call. Bahkan IM3 juga punya program untuk Blackberry. Yang pasti, IM3 tidak hanya berkutat pada pemberian paket telepon murah dan gratis sms. Tetapi  IM3 juga punya program gratis facebook, twitter 24 jam yang sekarang ini memang sedang beken. Itulah  sebabnya dari tahun ketahun IM3 selalu menjadi operator yang digemari oleh anak muda di Indonesia, karena bagi mereka, "belum eksis kalau nggak pake IM3". Jadi, kapan lagi? ayo aktifin IM3 kamu sekarang!
SM di 
Indonesia dengan tarif murah untuk SMS atau nelpon GSM di Indonesia dengan tarif muntuk SMS atau nelpon GSM di

11 Maret 2012

Galeri Foto Kunjungan dari Pekalongan

Berikut ini adafoto-foto waktu kunjungan Komite Pengawas SMA Kab. Pekalongan. Meski mereka hanya singgah sebentar di asrama SMAN 10 Malang, tetapi hal tersebt cukup untuk membangun persahabatan antara Pekalongan dengan Malang.








7 Maret 2012

Kemana Risalah Hukum Indonesia Berlabuh?

Negara Indonesia adalah negara hukum (UUD 1945 Pasal 1 ayat 3).
Indonesia tengah mengalami degradasi moral hukum dalam kurun beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dan diamati dari berbagai kasus hukum dan korupsi yang tak lagi punya transparansi dan ketegasan di dalamnya. Undang-Undang dan berbagai peraturan pemerintah dibuat sebagai formalitas penggerakan sebuah roda pemerintahan yang rapuh di dalam namun terlihat kinclong di luar.
Kedaulatan hukum tak lagi berfungsi secara maksimal. Meskipun terdapat sedikit “orang baik” di badan pemerintahan, namun andil mereka tak cukup untuk meruntuhkan benteng kemunafikan. Mereka terbenamkan oleh lumpur politik yang kian pekat hari demi hari. Dan rakyat tak jua mendapatkan transparansi dan realisasi nyata akan janji-janji penumpasan kebiadaban “pencuri” uang rakyat.
Masih ingat dengan kasus tuduhan korupsi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit-Chandra yang dibantai habis-habisan oleh anggota DPR, Undang-Undang pengebiri ruang gerak mobilitas KPK, skandal Bank Century, ataupun penggelapan dana pembangunan Wisma Atlet, Palembang. Semua kasus di atas dianalogikan sebagai fenomena gunung api bawah laut, dimana hanya sebagian kecil yang terlihat dari permukaan, namun bila ditelisik lebih dalam, banyak sekali kasus-kasus serupa yang belum terungkap.
Kinerja pemerintahan yang terkesan lemot dan lemah memperburuk citra pemerintah di mata rakyat. Masih hangat di ingatan bahwa Surat Kuasa Penangkapan Gayus dan Nazarudin telat keluar sehingga mereka mampu menyelamatkan diri ke wilayah negara tetangga yang belum mengadakan perjanjian kerja sama bilateral dalam kasus penangkapan tersangka kasus pidana/perdata yang bersembunyi ataupun melarikan diri.
Singapura merupakan bukti nyata. Negara tetangga ini disinyalir menerima devisa negara yang besar dari sejumlah tersangka kasus pidana/perdata Indonesia yang memilih untuk bersembunyi dari kejaran aparat Indonesia. Sebut saja Gayus, Nazarudin, Miranda Goeltom yang pernah sliweran di negara tersebut dengan jaminan pengamanan dari pemerintah Singapura. Atau izin berobat ke luar negeri secara tiba-tiba sebelum pengadilan putusan kasus korupsi dilaksanakan. Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah terserang wabah demam pengadilan? Jika pengadilan merupakan alergi tersendiri bagi pelaku kasus pidana korupsi, mengapa tak berikan “vaksin” pengadilan bagi para tersangka.
Berbagai skenario yang dilakukan dengan dalih skandal hukum Indonesia ini telah mencoreng nama baik Indonesia di kancah internasional. Menghabiskan dana rakyat untuk “jalan-jalan “ sembari menunggu putusan pengadilan yang diringankan. Ironis memang, jika melihat di sisi lain rakyat masih kelaparan, putus sekolah, ataupun bertindak kriminal hanya demi memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari yang kian mencekik.
Jika kita tinjau lebih dalam, bukankah hakikat pemerintah sebagai wakil dan pelayan rakyat telah melenceng jauh. Sehingga jangan salahkan rakyat bila pada banyak pemilihan anggota pemerintah, rakyat cenderung golput daripada bersuara.
Risalah hukum Indonesia harusnya jelas berlabuh pada bangsanya sendiri. Namun ketika hati nurani pemerintah dipertanyakan, ketika rakyat menaruh mosi tidak percaya pada pemerintahnya, lantas apatah birokrasi negara akan berjalan dengan baik?(VIT)

Dari Sandal ke Sepatu Berjas Hujan

Wirausaha adalah topik yang sedang gencar dibahas di tahun 2012 ini. Bukan hanya karena prospek dan hasil yang menjanjikan oleh suatu usaha ketika kesuksesan menghampiri, namun pada perkembangannya wirausaha sudah mulai digalakkan sejak dini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Ma Chung, Malang dalam menjaring dan menstimulasi berbagai ide bisnis yang mungkin saja muncul di benak pelajar SMA, lomba BIC MAC merupakan salah satunya.
Lomba Business Plan ini mendapat respon positif dari pelajar-pelajar SMA se-Jawa Timur, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Setelah melalui babak penyisihan sebelumnya, keenam belas tim yang ditanyakan masuk dalam babak presentasi diundang ke Gedung Bhakti Persada, Universitas Ma Chung, Malang pada Sabtu (18/02). Peserta digilir dalam dua stage perlombaan yakni presentasi dan rally game.
SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) berhasil meloloskan dua tim dalam kompetisi ini. Tim pertama yang digawangi Fajar Kusumaningayu dan kawan-kawan membuat produk “Bolpoin serbaguna”, sedangkan tim kedua yang digawangi Nurul Inayah dan kawan-kawan membuat “Rain Coat Shoes”.
“Kita pengen buat revolusi alas kaki, dari sandal jepit ke sepatu berjas hujan agar tidak mudah basah.”, ungkap Luthfi Irawan, anggota tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) 2.
Dari enam belas tim yang maju ke babak presentasi, delapan diantaranya dapat meneruskan perlombaan di partai perempat final. Di partai ini, terdapat empat pasang tim yang masing-masing akan berdebat mengenai isu lobal seputar ekonomi dan bisnis. Masing-masing tim yang lolos akan maju ke babak selanjutnya, sampai tersisa dua tim yang berhak beradu di babak final. Tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) dan SMAN 2 Kediri yang berhasil berlaga sampai babak grand final.
Perasingan ketat dan sengit mengisi atmosfer ruangan perlombaan. Permasalahan yang didiskusikan pun masih terfokus pada perdagangan bebas serta laju tumbuh perekonomian. Babak yang berlangsung sekitar 20 menit ini pun berakhir dengan apik.
Selang beberapa menit, panitia lomba mengumumkan bahwa tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) 2 berhasil menyabet juara pertama sedangkan SMAN 2 Kediri harus puas duduk di posisi runner-up. “Alhamdulillah, seneng banget. Nggak percuma kita ngelembur sampai jam 3 pagi selama tiga hari berturut-turut.”, tutur Nurul Inayah, salah satu anggota jawara tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). (VIT)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons