15 Maret 2012

Serah Terima Kepala Asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy)



Pak Muslih (kiri) menerima jabatan
 Semilir angin mewarnai serah terima Kepala Asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) pagi itu. Siswa-siswi asrama berbaris rapi menjadi saksi serah terima Kepala Asrama yang lama, dr. Satwika Budi Pradhana dengan Kepala Asrama yang baru, Muslich, S.Pd., MA. Bertempat di hal. Gedung A, acara tersebut berlangsung dengan khidmat.
Acara dibuka dengan bacaan basmalah yang kemudian disusul dengan sambutan dari Drs. A Tri Widodo, MH. Atau yang lebih karab disapa Pak Wid sebagai perwakilan dari kepala sekolah, Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd karena Bu Niken berhalangan hadir. Dalam sambutannya, beliau berpesan kepada siswa siswi untuk mempersiapkan diri dengan adanya perubahan yang pasti akan terjadi. Selain itu, beliau juga berpesan kepada semua siswa untuk lebih taat kepada peraturan dan lebih semangat dalam belajar untuk menghadapi berbagai ujian sekolah.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan perpisahan dari Kepala Asrama Lama, Pak Danang. Dalam kesempatan ini, beliau memberikan kesannya selama satu tahun menjadi kepala asrama disini, “Saya bangga disini, bisa melihat siswa siswi pilihan yang luar biasa selama kurang lebih satu tahun ini”, ujar beliau bungah. Tetapi, selain memberikan pujian, Pak Danang juga memberikan kritik terhadap beberapa siswa mengenai krisis perilaku yang harus segera diselesaikan. Terlebih lagi, beliau berpesan untuk menyeimbangkan IQ, EQ, dan SQ. Terakhir beliau bepesan agar siswa siswi disini agar lebih taat dan benar-benar mnejadi orang yang beragama.
 
Tibalah acara puncak yakni prosesi serah terima Kepala Asrama lama kepada Kepala Asrama baru. Serah terima tersebut ditandai dengan pemberian berkas surat penyerahan dari Pak Danang ke Pak Muslich. Sontak tepuk tangan siswa siswi pun menggema menyaksikan prosesi itu. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan perkenalan dari Pak Muslich. Pak Muslich ini dulunya merupakan Kepala Asrama Sampoerna Academy Palembang yang memang dipindah tugaskan ke Malang. Beliau disini akan siap 24 jam mendampingi siswa-siswi Sampoerna Academy.
Acara pada pagi itu ditutup dengan salam-salaman antara guru, staff asrama dengan siswa-siswi SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Semuanya saling mengantri dengan tertib untuk sekedar memberikan salam perpisahan maupun salam penyambutan untuk Kepala Asrama baru. 
 
 

14 Maret 2012

FAREWELL FOR DEATH, SEBUAH IMAJINASI UNTUK KEMATIAN

Semangat: Fajar Kusumaning Ayu (kiri) berbincang dengan Herman Aga, editornya dalam acar launching buku

Minggu (11/03) bertempat di Toko Buku Togamas, Jalan Raya Dieng no. 26, Malang diadakan book launching and signing “Farewell For Death”. Book launching and signing ini terkesan spesial karena bertepatan dengan acara ulang tahun ke-17 sang maestronya yakni Fajar Kusumaningayu. Suatu prestasi yang membanggakan untuk dapat melaunching sebuah novel di usia yang masih belia.
Acara dimulai pukul 12.00 WIB di aula Toko Buku Togamas. Herman Aga selaku master of ceremony yang merangkap sebagai editor novel memandu acara dengan penampilan akustik dari 21.00 P.M band. Usai membawakan dua buah lagu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan kata sambutan dari Anum Rosaliani Nur Mufidah selaku ketua Youth Entrepreneurship Programme (YEP) SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) untuk TOGAMAS GROUP, serta sambutan dari Bapak R. Ahmad Anggi HakiM, S.E selaku fasilitator YEP. Turut hadir pula Afrizal Manan, sastrawan Indonesia asal Malang yang telah melanglang buana dalam dunai sastra terlebih dahulu.
Kemeriahan acara tak hanya berhenti sampai disitu, Fajar Kusumaningayu, penulis novel “Farewell For Death” diberikan kesempatan untuk melakukan dialog interaktif seputar novel yang baru saja akan dirilis olehnya. Secara garis besar, novel yang beretemakan mafioso ini mengangkat latar belakang keluarga broken home yang tak sengaja telah menarik seorang anak lelaki kepada sebuah jaringan mafia paling berbahaya di Indonesia. Kelebihan lain dari novel ini adalah dimana penulis juga turut andil dan mengetahui secara detail tentang proses pembuatan buku sampai dengan pendistribusiannya, seperti yang dilansirkan oleh Dr. Bayu Prawira Hie dalam endorsementnya mengenai novel ini.
Berbagai respon dan pertanyaan pun muncul dari peserta book launching dan signing yang penasaran dan merasa tertarik dengan isi dan bobot novel tersebut. Prosesi tanya jawab berlangsung sekitar 30 menit dengan 15 doorprizes yang dibagikan secara gratis kepada para peserta. Dan puncak acara berlangsung ketika sesi perayaan ulang tahun Fajar Kusumaningayu serta sesi potong kue ulang tahun. Semua peserta turut bersuka cita. Acara yang berhasil menarik simpati 90 orang peserta ini ditutup dengan do’a, dengan harapan agar semoga dengan dirilisnya novel “Farewell For Death” ini dapat membawa manfaat dan berkah bagi semua pihak yang telah terkait.
“Saya bersyukur atas kecelakaan yang menimpa saya tiga tahun lalu, akibat kejadian itu saya harus bed rest total dan akhirnya mendapatkan ide untuk menulis dan menyelesaikan novel perdana saya ini.”, ujar haru Fajar Kusumaningayu, penulis novel “Farewell For Death” sekaligus siswi kelas XI SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy).
Jika tak ada halangan pertengahan tahun ini, Fajar Kusumaningayu akan merilis novel keduanya yang masih dirahasiakan judul dan kontennya. Sukses terus penulis muda Indonesia! (VIT)
KEJUTAN: Ibunda dan Ayahnada dari Fajar datang dengan membawa kue dalam perayaan ulang tahun putrinya yang ke 17

Mengejar atau Dikejar Waktu?

Ujian, ujian, ujian. Itulah yang sedang terjadi di SMA kami. SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Entah itu UTS (Ujian Tengah Semester) bagi kelas 10 dan 11, atau UAS (Ujian Akhir Semester) bagi kelas 12. Bahkan sepertinya keadaan seperti ini juga terjadi di berbagai sekolah di Jawa Timur, tidak hanya di Malang saja.
Bagi kami yang juga seorang jurnalis sekolah, selalu dalam istilah jawa kedandapan atau bingung dan diburu oleh waktu. Bagaimana tidak? Kami harus menghadapi ujian, tetapi blog ini menuntut untuk segera diselesaikan. Belum lagi jika ada tuad-tugas lain yang emnuntut untuk dikerjakan seperti tugas akhir, tugas dari jurnalis sekolah, proyek koran, proyek newsletter, dan masih banyak lagi. Parahnya jika kami mengikuti lomba lain selain lomba ini. Aargh... rasanya kepala ini mau pecah saja.
Tetapi dibalik itu semua, kami menyadari bahwa pilihan mengikuti lomba ini adalh pilihan kami sendiri. Tidak ada yang menyuruh kami dan keputusan ini murni pilihan dari kmai. Maka sudah selayaknyalah jika pada akhirnya kmai harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah kami putuskan. Membagi fokus dianatar semua bidang tesebut.
Membagi fokus bukan berarti kehilangan fokus. Tetapi mengatus fokus itu agar tetap bisa mengerjakan semua tetapi hasilnya tetap memuaskan. Makanya kami harus melakukan ini itu, begini begitu agar apa yang kami perjuangkan selama ini tidak sia-sia. Jangan sampai sudah susah-susah kami mengikuti lomba ini ternyata hasil yang kami dapatkan kurang memuaskan.
Makanya, kami akan tetap berjuang menghadapi apa yang ada didepan. Mencoba mnejadi yang terbaik tetapi tetap menjadi seseorang yang merakyat dan sopan. Kami hanya bertujuan mencari pengalaman disini, menang bukanlah tujuan utama. Tetapi kami harap apa yang kami kerjakan ini bisa menghasilkan sesuatu yang menyenangkan.

Eksis Bersama IM3

Sungguh sangat berkah hidup di abad ke 20 ini. Bagaimana tidak? Zaman ini, segala informasi sangat dimudahkan. Kita bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang ada di berbagai tempat. Kita bisa mengakses koleksi perpustakaan yang ada di Inggris dan pada saat bersamaan pula kita bisa memperoleh informasi dari Jerman, Perancis, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Hal itu tak lepas dari pengaruh perkembnagan dunia informatika yang gila-gilaan akhir-akhir ini.
Perkembangan tersebut seakan dipermudah dengan adanya laptop yang merupakan komputer jinjing yang mudah dibawa kemana-mana. Dengan membawa laptop dan sambungan internet, kita sudah bisa mengakses apa yang kita inginkan. Baik itu berita, hiburan, maupuan ilmu pengetahuan. Perkembangan revolusioner lebih hebat lagi dengan adanya handphone dan smartphone.
Adanya hanphone dan smartphone di dunia ini menambah mobilitas informasi ke berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Informasi apapun dapat di akses dengan cepat bahkan di kamar mandi sekalipun. Berbekal smartphone dan jaringan internet, kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi. Sungguh perkembangan yang luar biasa.
Semua hal tersebut tak lepas dari peranan layanan seluler prabayar yang ada di Indonesia. Karena merekalah kita bisa chatting dengan teman, upload foto, mendapatkan informasi untuk mengerjakan tugas, dan berbagai hal mengasyikkan yang lain.
Dari sekian banyak layanan tersebut yang paling membekas bagi para remaja terutama pasti adalah IM3 dari Indosat. Sejak pertama kali diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam, provider yang memang memiliki segmen anak muda ini sudah terkenal luas dikalangan pemuda karena tidak membuat kantong bolong. Didukung dengan "sinyal kuat Indosat" di seluruh nusantara, IM3 akhirnya menjadi provider raja di segmennya.
Didukung dengan iklan yang tepat sasaran dan program yang menarik, IM3 telah membuktikan diri sebagai provider yang merajai pasar anak muda. Meski ada juga provider yang lain di Indonesia tetapi diakui atau tidak, IM3 tetaplah populer. Hal itu didukung dengan berbagai program yang ditawarkan oleh IM3 itu sendiri.
Program-program IM3, ada banyak sekali. Seperti contohnya adalah "meraih mimpi bersama IM3, mu24ah itu M3, IM3 non stop dan yang paling terbaru IM3 seru anti galau”. Dalam IM3 seru anti galau ini Indosat lebih membidik ke remaja yang paling sering online di twitter maupun facebook. Indosat memberikan GRATIS Facebook & Social Network SEPUASNYA serta Internetan MURAH hanya dengan Rp 1/kb dengan kecepatan hingga 2Mbps. Menarik bukan?
Seru-seruan memakai IM3 memang tidak ada yang nyaingin. GSM multimedia inilah yang paling mengerti maunya kawula muda. Dari mulai membuat blog hingga download dari internet. Dari voice call sampai video call. Bahkan IM3 juga punya program untuk Blackberry. Yang pasti, IM3 tidak hanya berkutat pada pemberian paket telepon murah dan gratis sms. Tetapi  IM3 juga punya program gratis facebook, twitter 24 jam yang sekarang ini memang sedang beken. Itulah  sebabnya dari tahun ketahun IM3 selalu menjadi operator yang digemari oleh anak muda di Indonesia, karena bagi mereka, "belum eksis kalau nggak pake IM3". Jadi, kapan lagi? ayo aktifin IM3 kamu sekarang!
SM di 
Indonesia dengan tarif murah untuk SMS atau nelpon GSM di Indonesia dengan tarif muntuk SMS atau nelpon GSM di

11 Maret 2012

Galeri Foto Kunjungan dari Pekalongan

Berikut ini adafoto-foto waktu kunjungan Komite Pengawas SMA Kab. Pekalongan. Meski mereka hanya singgah sebentar di asrama SMAN 10 Malang, tetapi hal tersebt cukup untuk membangun persahabatan antara Pekalongan dengan Malang.








7 Maret 2012

Kemana Risalah Hukum Indonesia Berlabuh?

Negara Indonesia adalah negara hukum (UUD 1945 Pasal 1 ayat 3).
Indonesia tengah mengalami degradasi moral hukum dalam kurun beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dan diamati dari berbagai kasus hukum dan korupsi yang tak lagi punya transparansi dan ketegasan di dalamnya. Undang-Undang dan berbagai peraturan pemerintah dibuat sebagai formalitas penggerakan sebuah roda pemerintahan yang rapuh di dalam namun terlihat kinclong di luar.
Kedaulatan hukum tak lagi berfungsi secara maksimal. Meskipun terdapat sedikit “orang baik” di badan pemerintahan, namun andil mereka tak cukup untuk meruntuhkan benteng kemunafikan. Mereka terbenamkan oleh lumpur politik yang kian pekat hari demi hari. Dan rakyat tak jua mendapatkan transparansi dan realisasi nyata akan janji-janji penumpasan kebiadaban “pencuri” uang rakyat.
Masih ingat dengan kasus tuduhan korupsi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit-Chandra yang dibantai habis-habisan oleh anggota DPR, Undang-Undang pengebiri ruang gerak mobilitas KPK, skandal Bank Century, ataupun penggelapan dana pembangunan Wisma Atlet, Palembang. Semua kasus di atas dianalogikan sebagai fenomena gunung api bawah laut, dimana hanya sebagian kecil yang terlihat dari permukaan, namun bila ditelisik lebih dalam, banyak sekali kasus-kasus serupa yang belum terungkap.
Kinerja pemerintahan yang terkesan lemot dan lemah memperburuk citra pemerintah di mata rakyat. Masih hangat di ingatan bahwa Surat Kuasa Penangkapan Gayus dan Nazarudin telat keluar sehingga mereka mampu menyelamatkan diri ke wilayah negara tetangga yang belum mengadakan perjanjian kerja sama bilateral dalam kasus penangkapan tersangka kasus pidana/perdata yang bersembunyi ataupun melarikan diri.
Singapura merupakan bukti nyata. Negara tetangga ini disinyalir menerima devisa negara yang besar dari sejumlah tersangka kasus pidana/perdata Indonesia yang memilih untuk bersembunyi dari kejaran aparat Indonesia. Sebut saja Gayus, Nazarudin, Miranda Goeltom yang pernah sliweran di negara tersebut dengan jaminan pengamanan dari pemerintah Singapura. Atau izin berobat ke luar negeri secara tiba-tiba sebelum pengadilan putusan kasus korupsi dilaksanakan. Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah terserang wabah demam pengadilan? Jika pengadilan merupakan alergi tersendiri bagi pelaku kasus pidana korupsi, mengapa tak berikan “vaksin” pengadilan bagi para tersangka.
Berbagai skenario yang dilakukan dengan dalih skandal hukum Indonesia ini telah mencoreng nama baik Indonesia di kancah internasional. Menghabiskan dana rakyat untuk “jalan-jalan “ sembari menunggu putusan pengadilan yang diringankan. Ironis memang, jika melihat di sisi lain rakyat masih kelaparan, putus sekolah, ataupun bertindak kriminal hanya demi memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari yang kian mencekik.
Jika kita tinjau lebih dalam, bukankah hakikat pemerintah sebagai wakil dan pelayan rakyat telah melenceng jauh. Sehingga jangan salahkan rakyat bila pada banyak pemilihan anggota pemerintah, rakyat cenderung golput daripada bersuara.
Risalah hukum Indonesia harusnya jelas berlabuh pada bangsanya sendiri. Namun ketika hati nurani pemerintah dipertanyakan, ketika rakyat menaruh mosi tidak percaya pada pemerintahnya, lantas apatah birokrasi negara akan berjalan dengan baik?(VIT)

Dari Sandal ke Sepatu Berjas Hujan

Wirausaha adalah topik yang sedang gencar dibahas di tahun 2012 ini. Bukan hanya karena prospek dan hasil yang menjanjikan oleh suatu usaha ketika kesuksesan menghampiri, namun pada perkembangannya wirausaha sudah mulai digalakkan sejak dini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Ma Chung, Malang dalam menjaring dan menstimulasi berbagai ide bisnis yang mungkin saja muncul di benak pelajar SMA, lomba BIC MAC merupakan salah satunya.
Lomba Business Plan ini mendapat respon positif dari pelajar-pelajar SMA se-Jawa Timur, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Setelah melalui babak penyisihan sebelumnya, keenam belas tim yang ditanyakan masuk dalam babak presentasi diundang ke Gedung Bhakti Persada, Universitas Ma Chung, Malang pada Sabtu (18/02). Peserta digilir dalam dua stage perlombaan yakni presentasi dan rally game.
SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) berhasil meloloskan dua tim dalam kompetisi ini. Tim pertama yang digawangi Fajar Kusumaningayu dan kawan-kawan membuat produk “Bolpoin serbaguna”, sedangkan tim kedua yang digawangi Nurul Inayah dan kawan-kawan membuat “Rain Coat Shoes”.
“Kita pengen buat revolusi alas kaki, dari sandal jepit ke sepatu berjas hujan agar tidak mudah basah.”, ungkap Luthfi Irawan, anggota tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) 2.
Dari enam belas tim yang maju ke babak presentasi, delapan diantaranya dapat meneruskan perlombaan di partai perempat final. Di partai ini, terdapat empat pasang tim yang masing-masing akan berdebat mengenai isu lobal seputar ekonomi dan bisnis. Masing-masing tim yang lolos akan maju ke babak selanjutnya, sampai tersisa dua tim yang berhak beradu di babak final. Tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) dan SMAN 2 Kediri yang berhasil berlaga sampai babak grand final.
Perasingan ketat dan sengit mengisi atmosfer ruangan perlombaan. Permasalahan yang didiskusikan pun masih terfokus pada perdagangan bebas serta laju tumbuh perekonomian. Babak yang berlangsung sekitar 20 menit ini pun berakhir dengan apik.
Selang beberapa menit, panitia lomba mengumumkan bahwa tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) 2 berhasil menyabet juara pertama sedangkan SMAN 2 Kediri harus puas duduk di posisi runner-up. “Alhamdulillah, seneng banget. Nggak percuma kita ngelembur sampai jam 3 pagi selama tiga hari berturut-turut.”, tutur Nurul Inayah, salah satu anggota jawara tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). (VIT)

4 Maret 2012

Kunjungan Komite Pengawas SMA Pekalongan.

Para Pemandu menyambut tamu
 Asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang bertempat di kawasan Tlogowaru kemarin (03/03) mendapat kunjungan dari Pengawas SMA Pekalongan. Berjumlah sekitar 30 orang mereka dengan bersemangat berkeliling kampus II SMAN 10 Malang yang baru diresmikan tahun lalu.
Sebelum ke asrama, mereka berkunjung ke TK SD Internasional Tlogowaru terlebih dahulu yang letaknya memang berdekatan dengan asrama ini. Mereka sampai di asrama sekitar pukul 10.00 WIB yang segera disambut oleh enam pemandu sekolah. Selain itu mereka juga didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si.
Setelah itu mereka diajak school touring yang didampingi oleh pemandu sekolah melihat-lihat asrama yang memiliki 2 gedung utama. Setelah dirasa cukup, mereka melanjutkan untuk pergi melihat-lihat ruang kelas kampus II SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Decak kagum dan berbagai pertanyaan pun diungkapkan kepada para pemandu mengenai wilayah kampus II ini.
Tujuan mereka kesini adalah untuk melihat apa-apa saja yang ada di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang bisa diterapkan di Pekalongan. “ Saya sangat terkesan sekali dengan bangunan yang ada di sini, bagus sekali untuk suasana belajar. Selain itu saya juga terkesan dengan penyambutan yang dilakukan oleh pihak disini”.

Johan, dengan ramah memandu para tamu
 
Virgi, salah satu pemandu menjelaskan proyeksi asrama SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) dalam 10 tahun kedepan kepada para tamu
 

3 Maret 2012

SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy)

SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) merupakan satu dari sekian SMA terfavorit di Kota Malang. SMA yang terkenal dengan lingkunbgannya yang serba hijau ini berdiri sejak 20 Oktober 2011 dan memiliki dua kampus. Kampus yang pertama terletak di kawasan Sawojajar dan yang kedua berada di kawasan sekolah internasional Tlogowaru.
Siswa-siswi yang bersekolah di sana merupakan siswa yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Memang, sebelum tahun 2009 siswa-siswi SMAN 10 Malang mayoritas berasal dari daerah Malang saja. Namun, setelah bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation siswa-siswi di sana menjadi lebih beragam. Cara seleksinya pun menjadi berbeda. Kalau dulunya memakai sistem yang ditetapkan oleh Diknas, sekarang mereka memakai sistem yang lebih kompleks. Kekompleksitasan itu terlihat dengan adanya pengiriman aplikasi terlebih dahulu, kemudian ada seleksi tahap kedua dengan tes akademik, psikologis, interview, dan FGD (Forum Group Discussion) atau diskusi. Hal ini dilakukan karena untuk menjaring siswa yang beasiswa. Tetapi mulai tahun 2010, SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) menerima siswa yang non beasiswa atau lebih dikenal dengan Day Students.
Sarana prasarana di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) cukup lengkap. Hal itu terbukti dengan adanya ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang besar dan memenuhi syarat, musholla, tempat parkir, kamar mandi yang berjumlah puluhan, ruangan art tempat para siswa mengasah kemampuan kreativitas mereka, laboratorium komputer, kimia, fisika, biologi, dan bahasa yang siap untuk digunakan untuk praktik. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih nyaman, SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) memiliki gazebo di samping ruang art. Gazebo yang lebih dikenal dengan OLC (Outdoor Learning Center) ini sering digunakan untuk pembelajaran di luar kelas. Sebagai pendukung olahraga, sekolah yang bergelar Adiwiyata Mandiri ini memiliki lapangan voli, basket, dan juga futsal.
Sekolah yang berwarna khas hijau ini memiliki segudang program untuk para siswanya. Sejak bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation, sekolah ini menyediakan beasiswa penuh bagi siswa yang berasal dari keluarga menengah kebawah. Untuk mendukung pendidikan bertaraf internasional yang dicanangkan, sekolah ini menggunakan dua kurikulum. Kurikulum IGCSE (International General Certificate for Secondary Education) yang berasal dari Cambridge University dan juga kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang notabene merupakan kurikulum nasional. Kedua kurikulum tersebut bersinergi untuk membentuk murid yang berkualitas internasional, tetapi tetap memiliki nasinalisme.
Selain itu ada juga program Housing, yakni sistem pengelompokan siswa beradsarkan house. Ada 9 house yang memilik karakter yang khas. House-house tersebut ada Mantaray, Dolphin, Shark, Lion, Komodo, Rhino, Eagle, Hornbill dan Dove. Setiap house tersebut memiliki pembimbing yang dinamakan Student Advisor yang berfungsi seperti orang tua sendiri.
Sistem ekstrakurikulernya pun berbeda dengan sekolah lain. Ekstrakurikuler yang lebih populer dengan nama LtoL (Learning to Live) ini menggunakan sistem penghitungan jam yang membuat para siswa lebih serius mengikutinya. Karena jika tidak memenuhi jam bisa saja mereka tidak naik kelas. LtoL sendiri itu memiliki sub bidang seperti Creativity and Art, Global Citizenship, Personal Well-being dan Community Service. Kesemua program itu bertujuan untuk membuat para siswa memiliki bekal yang cukup untuk terjun langsung di masyarakat sesuai dengan visi sekolah ini yaitu creating future leader.
Lulusan dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) tak diragukan lagi kualitasnya. Hal ini terbukti pada hasil UAN (Ujian AKhir Nasional) 2011. SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) berhasil membuat para siswanya lulus 100%. Banyak lulusannya yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Bahkan ada ada beberapa siswa yang mendapat jalur undangan maupun PMDK.

Narsis Is My Life?

Narsis bisa dikatakan merupakan salah satu hiburan murah yang dapat dilakukan ketika ada banyak tugas yang menumpuk, dan berbagai macam kegiatan yang bejibun. Nah, dengan berbekal kamera dan sedikit pose di depan kamera, bisa mengurangi stres loh!. Lihat nih, wajah-wajah mereka yang ceria padahal baru saja sibuk bekerja loh.

Lelah ? foto dulu aja



It's perefct!

Mau?



Kumpulan CCC, Cowok-cowok centil

2 Maret 2012

Jadi Ilmuwan Muda? Siapa Takut!

Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2012 telah mengguncang dunia karya tulis ilmiah tingkat SMP dan SMA se-Indonesia. Ajang tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 ini mengundang ilmuwan-ilmuwan muda untuk ikut serta dalam sumbangsih ide dan karya tulis ilmiah yang dikelompokkan dalam kategori lingkungan, biologi, fisika, kimia, dan teknologi.
Selasa (21/02) ratusan peserta berbondong-bondong berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pameran hasil karya tulis ilmiah di depan para juri dan tamu pameran. Seperti halnya SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang berhasil mendelegasikan tiga tim pada ISPO tahun ini, mereka adalah Rony Aldhea dan Mutiara Nanda pada kategori biologi, Audinda Virsa dan Wiwit Mariana pada kategori lingkungan, serta Nando Novia dan Nurul Inayah pada kategori teknologi dan pengetahuan. Ketiga tim berangkat ke Jakarta dengan didampingi Ibu Kadek Windy Hapsari, S.Si. Mereka berangkat menggunakan kereta api jurusan Malang-Jakarta Senin (20/02) sore hari dan tiba di Stasiun Gambir, Jakarta keesokan harinya pukul 08.00 WIB. Sebelum menuju tempat penginapan yang telah disediakan oleh panitia ISPO, mereka menyempatkan diri untuk berkeliling Monumen Nasional, Jakarta serta Sampoerna Strategic Square. Siang harinya setelah check in di tempat penginapan, mereka segera menyiapkan berbagai keperluan dan barang yang dibutuhkan untuk pameran keesokan hari, kemudian lanjut untuk latihan presentasi makalah bersama Ibu Kadek Windy Hapsari, S.Si.
Pameran karya tulis dan prototype dilaksanakan Rabu (22/02) – Kamis (23/02) di Gedung Balairum Universitas Indonesia pukul 10.00 WIB usai pembukaan yang dilakukan pihak PASIAD dan beberapa undangan, seperti Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Peserta ISPO mengenakan pakaian adat daerah masing-masing pada pameran hari pertama. Ratusan pengunjung dan beberapa juri mendatangi stand-stand peserta dengan beragam tujuan. Banyak ilmu pengetahuan yang dipamerkan dan digelar bebas di pameran ini, sehingga banyak pula informasi-informasi baru yang didapat oleh pengunjung pameran. Rasa deg-degan dan was-was melakukan kesalahan juga diakui merupakan salah satu sensasi unik yang dialami peserta. Pukul 16.00 WIB pameran ditutup, kegiatan peserta selanjutnya yakni makan malam di Gedung DPR bersama para petinggi PASIAD dan beberapa anggota DPR-RI. Setelah makan malam bersama, para peserta ISPO pulang ke tempat penginapan untuk persiapan pameran esok hari.
Keesokan harinya, Kamis (23/02) merupakan hari kedua pameran sekaligus terkahir. Para peserta mengakui bahwa pengunjung pada hari tersebut terbilang cukup sepi dibandingkan hari sebelumnya. Namun semangat dan rasa ingin menyebarkan ilmu yang dimiliki para peserta tidak melemah. Mereka terlihat sangat bersemangat bahkan sampai pameran ditutup. Pukul 15.00 WIB, peserta ISPO pulang kembali ke tempat penginapan masing-masing.
Jum’at (24/02) merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta ISPO 2012, bukan hanya sebagai hari terakhir mereka di kompetisi ini, melainkan malam tersebut adalah waktu penentuan jawara-jawara setelah proses seleksi kompetisi yang memakan waktu panjang, memeras keringat dan otak dari para peserta. Pagi harinya, mereka diberi kesempatan untuk mencicipi berbagai wahana yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dan sore harinya, kembali ke Aula untuk geladi bersih penampilan budaya nusantara serta malam pengumuman. Setelah, pembukaan dan berbagai penampilan ditampilkan, tiba saatnya waktu yang paling menegangkan yakni pengumuman jawara.
Dewi Fortuna berpihak pada kedua tim delegasi SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), tim yang digawangi Audinda Virsa dan Wiwit Mariana mendapatkan Honorable Mention pada kategori lingkungan, dan tim kedua yakni Nando Novia dan Nurul Inayah yang sukses menyabet medali perak kategori teknologi dan pengetahuan. Rencananya, pada pertengahan tahun 2012 ini, Nando Novia dan Nurul Inayah akan dikirim ke Georgia dalam rangka mengikuti kompetisi serupa dalam skala internasional. Saat ini mereka tengah membenahi proyek fotoelektrolisis pada mobil rancangan mereka yang menggunakan energi surya, sistem hibrid, dan energi hidrogen dari urin sebagai bahan bakarnya.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa menjadi ilmuwan muda tidaklah sesuram apa yang dipikirkan oleh kebanyakan remaja. Malah dengan menjadi ilmuwan muda kita dapat memperoleh ilmu dan pengalaman sekaligus. Salam Ilmuwan Muda! (VIT)


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons